Jenistrafo step down adalah transformator yang sering digunakan untuk kebutuhan berbagai rangkaian listrik. Pengertian transformator step up dan cara kerjanya. Gambar Trafo Step Up Dan Step Down retorika Transformator penurun tegangan yg fungsinya menurunkan tegangan listrik yg lebih tinggi menjadi rendah sesuai kebutuhan. Jelaskan perbedaan transformator step up dan transformator step down. Tabungberisi minyak dengan massa jenis 0,85 g/cm3β€’ Tekanan minyak pada dasar tabung terukur 6.800 N/m 2 β€’ Kedalaman minyak dalam tabung adalah . A. 0,8 m B. 5,78 m C. 6,8 m D. 8 m. Soal nomor 9. Perhatikan gambar ayunan tali berikut! Pemyataan yang benar berkaitan dengan frekuensi dan perioda getaran tersebut adalah . Soal nomor 10 5Jenis Penelitian Studi Kasus dan Penjelasannya. Studi kasus menjadi salah satu bentuk metode penelitian yang paling sering dipergunakan dalam berbagai riset sederhana taupun yang paling sulit. Metodologi ini menjadi sangat familir dibandingkan dengan lainnya, alasannya karena memiliki tingkat kerumitan yang relaitif rendah. Vay Tiền Nhanh. Macam macam Transformator beserta Fungsinya. Pada dasarnya transformator berfungsi untuk mengubah taraf tegangan listrik arus bolak balik AC ke taraf tegangan listrik arus bolak balik AC yang lainnya. Trafo sendiri pada dasarnya hanya komponen yang terdiri dari lilitan-lilitan konduktor tembaga yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk mentransfer daya dari primer ke sekunder menggunakan induksi elektromagnetik. Trafo atau transformator merupakan sebuah alat listrik yang sangat penting peranannya dalam dunia listrik baik dalam penggunaan listrik tegangan tinggi hingga pada listrik tegangan rendah. Trafo yang bekerja menggunakan prinsip induksi elektromagnetik ini dapat sangat mudah kita temukan di lingkungan sekitar kita. Pasalnya seluruh proses pendistribusian energi listrik terdapat titik-titik tempat dimana di tempat tersebut diletakkan alat listrik trafo ini. Jika kita amati, sebenarnya begitu juga pada peralatan-peralatan yang membutuhkan energi listrik di sekitar kita seperti televisi, komputer, sound sistem dan speaker aktif, charger perangkat, serta peralatan-peralatan elektronik lainnya dengan tegangan yang stabil, seluruh peralatan tersebut menggunakan transformator untuk dapat beroperasi maksimal. Seluruh transformator tersebut memiliki perbedaan ukuran, bentuk, dan nilai antara yang satu dengan yang lainnya, tetapi dengan prinsip yang sama. Baca juga Pengertian Transformator dan Prinsip Kerjanya Macam macam Trafo Terdapat beberapa macam trafo yang digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Trafo tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan mulai dari penggunaan pada tegangan tinggi seperti sistem transmisi energi listrik dari pembangkit ke jaringan dan distribusi energi listrik dari jaringan listrik ke pengguna hingga penggunaan trafo pada rangkaian elektronik yang menggunakan listrik tegangan rendah. Macam macam trafo tersebut dibedakan berdasarkan beberapa kategori seperti macam macam trafo berdasarkan taraf tegangan, macam macam trafo berdasarkan frekuesi operasi, macam macam trafo berdasarkan bahan inti yang digunakan, serta macam macam trafo berdasarkan penggunaannya. Berikut adalah penjabaran macam macam trafo sesuai kategori-kategori diatas 1. Macam macam Trafo berdasarkan Taraf Tegangan Secara umum, macam macam trafo yang paling sering digunakan pada transmisi dan distribusi listrik tegangan listrik adalah transformator step dan transformator step down. Baca juga Paralel Generator dan Sinkronisasi Transformator Step Up Transformator step up adalah transformator yang digunakan untuk menaikkan taraf tegangan listrik. Pada trafo ini jumlah lilitan di kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan di kumparan primer Ns > Np. Akibatnya, induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada di kumparan primer. Hal tersebut yang menyebabkan tegangan pada output trafo ini lebih tinggi dibanding inputnya. Trafo jenis ini juga biasa disebut dengan trafo penaik tegangan. Transformator step up biasa digunakan pada daerah pembangkit untuk menaikkan tegangan sebelum ditransmisikan ke jaringan listrik. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian daya yang terjadi ketika daya ditransmisikan ke jaringan listrik. Trafo ini juga banyak ditemui pada rangkaian inverter, televisi, komputer, dan lainnya yang membutuhkan listrik tegangan lebih tinggi. Baca juga Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja Trafo Step Up Transformator Step Down Transformator step down adalah transformator yang digunakan untuk menurunkan taraf atau level tegangan listrik. Tegangan yang dihasilkan pada terminal output trafo ini akan lebih rendah daripada tegangan di terminal inputnya. Hal tersebut karena pada trafo ini jumlah lilitan di kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan di kumparan sekunder Np>Ns. Akibatnya, induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan sekunder akan lebih kecil daripada di kumparan primer. Dengan demikian taraf tegangan pada kumparan sekunder akan lebih rendah dibandingkan pada kumparan primer. Trafo ini juga biasa disebut sebagai trafo penurun tegangan. Transformator step down sering kita jumpai pada distribusi energi listrik dari tegangan tinggi menjadi tegangan menengah atau tegangan rendah milik PLN seperti yang kita lihat pada tiang-tiang listrik dipinggir jalan. Baca juga Pengertian dan Fungsi Transformator Step Down 2. Macam macam Trafo berdasarkan Frekuensi Operasi Trafo Frekuensi Rendah Trafo frekuensi rendah merupakan trafo yang beroperasi pada frekuensi audio rendah 20 Hz - 20 kHz dan frekuensi diatasnya selama masih dalam cakupan operasi frekuensi rendah. Trafo jenis ini biasanya menggunakan inti besi yang lunak, terutama pada penggunaan amplifier audio untuk range frekuensi audio. Contoh transformator yang beroperasi pada frekuensi rendah adalah seperti trafo adaptor dan trafo output/input OT/IT. Trafo adaptor adalah semacam trafo step down yang ditambahkan dengan rangkaian rectifier penyearah gelombang dengan tujuan untuk menghasilkan tegangan dengan arus searah DC yang kemudian disebut dengan adaptor. Dalam adaptor juga biasanya telah ditambahkan rangkaian regulator dengan tujuan agar tegangan yang dihasilkan mendekati DC murni arus searah tanpa noise. Sedangkan trafo output/input lebih sering digunakan untuk keperluan kopling audio pada rangkaian amplifier karena trafo output/input memberikan hasil yang lebih maksimal. Trafo Frekuensi Menengah Sesuai dengan namanya trafo ini beroperasi pada frekuensi menengah. Trafo ini juga memiliki nama lain yaitu trafo IF Intermediate Frequency. Trafo IF banyak digunakan pada radio-radio penerima AM/FM. Pada trafo IF sudah terdapat lilitan primer dan lilitan sekunder yang telah dihubungkan secara paralel dengan kapasitor khusus dengan tujuan penggunaan frekuensi menengah sehingga membentuk rangkaian resonansi L-C. Intermediate Frequency IF sudah ada standarisasinya, yang mana untuk kebutuhan Amplitudo Modulation AM frekuensi menengah yang digunakan adalah 455 kHz, sedangkan untuk kebutuhan Frequency Modulation FM frekuensi menengah yang dibutuhkan adalah 10,7 MHz. Trafo Frekuensi Tinggi Trafo jenis ini beroperasi pada frekuensi yang tinggi dan banyak digunakan untuk pembangkit frekuensi osilator, rangkaian resonansi, serta flyback pada televisi tabung. Trafo frekuensi tinggi yang digunakan untuk osilator disebut dengan spul osilator. Lilitan osilator yang umum digunakan biasanya terdapat 2 macam yaitu osilator Hartley dan osilator Coolpits. Selain itu, trafo frekuensi tinggi juga banyak digunakan sebagai trafo resonansi dimana trafo resonansi ini digunakan untuk menyesuaikan impedansi antara antena dan pemancarnya. Trafo resonansi ini biasa disebut juga dengan spul resonansi. Trafo Switching Trafo switching merupakan salahsatu komponen yang digunakan pada power supply yang menggunakan teknologi switching. Power supply jenis ini menggunakan pembangkitan frekuensi tinggi yang memiliki efisiensi lebih baik dibandingkan power supply biasa yang hanya menggunakan trafo dengan frekuensi rendah. Trafo switcing memiliki kelebihan dibandingkan trafo step down yang digunakan pada power supply biasa, yaitu terletak pada dimensinya yang jauh lebih kecil. Dengan menggunakan trafo siwitching, dimensi power supply dapat dipangkas hingga 75% dibandingkan power supply biasa. Trafo ini dapat dikatakan sebagai transformator ideal. Trafo switching yang digunakan pada power supply switching banyak digunakan pada peralatan elektronika modern seperti printer, DVD player, receiver televisi, power supply komputer, charger laptop, charger hp dan banyak lagi. Baca juga Power Supply Switching dan Cara Kerjanya 3. Macam macam Trafo berdasarkan Bahan Inti yang Digunakan Trafo Inti Udara Trafo inti udara tidak menggunakan bahan apapun sebagai inti. Jadi proses induksi elektromagnetik hanya merambat melalui medium udara semacam ini memiliki kelemahan yaitu daya yang dihasilkan lebih lemah jika dibandingkan dengan trafo inti besi. Hal itu karena induksi elektromagnetik yang lebih lemah. Trafo jenis ini banyak digunakan pada peralatan elektronik portabel seperti radio frekuensi. Selain itu, trafo ini juga dapat digunakan sebagai komponen charger wireless yang dimana kumparan primer berada pada sumber listrik dan kumparan sekunder berada pada perangkat yang dicharger. Trafo Inti Besi Trafo berinti besi menggunakan plat-plat yang terbuat dari besi lunak sebagai intinya. Bahan besi lunak tersebut dicampur dengan magnet yang dimaksudkan agar induksi elektromagnetik yang terjadi semakin besar dan efisiensi trafo juga meningkat. Plat-plat besi yang digunakan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang beragam pada trafo yang berbeda. Beberapa bentuk plat inti besi yang sering ditemui di pasaran yaitu berbentuk E, U, I, dan L. Karena konstruksi trafo ini dominan dari besi sehingga memiliki bobot berat. 4. Macam macam Trafo berdasarkan Penggunaannya Trafo Daya Transformator daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan pada sistem transimisi daya listrik bertegangan tinggi yang mencapai 33 kilo volt. Trafo daya sering digunakan pada area pembangkit dan gardu transmisi. Trafo Distribusi Trafo distribusi digunakan untuk mendistribusikan energi listrik yang berasal jaringan listrik ke daerah perumahan dan lokasi industri. Trafo ini biasanya bekerja pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo volt dan disalurkan untuk keperluan rumah-rumah dan lokasi industri yang umumnya dengan kisaran 220-440 volt. Trafo Proteksi Trafo proteksi digunakan untuk melindungi alat listrik. Trafo ini harus memiliki tingkat akurat yang lebih tinggi pada penggunaannya sebagai proteksi. Trafo Pengukuran Trafo pengukuran digunakan untuk mengukur kuantitas tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya dibedakan menjadi trafo tegangan, trafo arus listrik dan yang lainnya. Mahasiswa/Alumni Universitas Sumatera Utara26 Maret 2022 1049Hai, Dik Yuki. Jawabannya adalah B. Transformator I, jenis step up alasannya Vs > Vp dan Transformator II, jenis step down alasannya Np Np b Tegangan pada kumparan sekunder lebih besar daripada tegangan pada kumparan primer Vs > Vp 2 Transformator step down dengan ciri-ciri a Jumlah lilitan kumparan sekunder lebih sedikit daripada jumlah lilitan primer Ns Vp termasuk transformator step up. Transformator II Np > Ns termasuk transformator step down. Jadi Transformator I, jenis step up alasannya Vs > Vp dan Transformator II, jenis step down alasannya Np < Ns Terima kasih telah bertanya di Roboguru Jenis-Jenis Transformator – Transformator Trafo adalah perangkat penting dalam setiap rangkaian jaringan listrik yang umumnya digunakan untuk mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan lainnya tanpa adanya kontak fisik serta tanpa terjadi perubahan pada karakteristik fasa dan frekuensi. Pengubahan level atau taraf tegangan AC tersebut terjadi karena adanya induksi elektromagnet antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Nah pada artikel kali ini mimin akan membahas mengenai jenis-jenis transformator. Untuk itu simak pembahasannya disini. Jenis-Jenis Transformator TrafoJenis Transformator berdasarkan Level Tegangan1. Trafo Step Up2. Trafo Step DownJenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya1. Trafo Otomatis Auto TransformerJenis Transformator berdasarkan Bahan Inti core yang Diguanakan1. Trafo berinti Besi Iron Core Transformer2. Trafo berinti Udara Air Core TransformerJenis Transformator berdasarkan Penggunaannya1. Trafo Daya Power Transformer2. Trafo Proteksi Protection Transformer3. Trafo Distribusi Distribution Transformer4. Trafo Pengukuran Measurement TransformerJenis Transformator berdasarkan Tempat Penggunaannya Jenis-Jenis Transformator Trafo Ada beberapa jenis trafo yang dapat digunakan dalam sistem kelistrikan untuk keperluan yang berbeda-beda pula. Keperluan tersebut diantaranya seperti trafo yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk keperluan distribusi dan transmisi tenaga listrik. Perangkat yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Transformer ini bisa diklasifikasikan berdasarkan beberapa jenis. Diantaranya seperti pengklasifikasian berdasarkan level tegangan, berdasarkan pengaturan lilitan, berdasarkan bahan inti core, berdasarkan penggunaannya dan berdasarkan tempat penggunaannya. Nah berikut ini merupakan beberapa jenis transformator trafo berdasarkan masing-masing pengklasifikasiannya, diantaranya Jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan Transformator atau trafo yang diklasifikasikan berdasarkan level tegangan ini merupakan transformator yang paling umum dan sering kita gunakan. Pengklasifikasian ini umumnya tergantung pada rasio jumlah gulungan di kumparan primer dengan jumlah kumparan sekundernya. Jenis transformator trafo berdasarkan level tegangannya, diantaranya 1. Trafo Step Up Trafo Step Up adalah trafo yang fungsinya untuk menaikan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yang lebih tinggi. Tegangan sekunder sebagai tegangan output yang lebih tinggi bisa ditingkatkan dengan cara memperbanyak jumlah lilitan di kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan primernya. Pada pembangkit listrik, trafo jenis ini digunakan sebagai penghubung trafo generator ke grid. 2. Trafo Step Down Trafo Step Down adalah trafo yang digunakan untuk menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yang tinggi ke taraf yang lebih rendah. Pada trafo jenis ini, rasio jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Pada jaringan distribusi, trafo step down ini biasanya digunakan untuk peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita sering menggunakannya untuk menurunkan taraf tegangan listrik yang berasal dari PLN 220 menjadi taraf tegangan yang sesuai dengan peralatan elektronik kita. Jenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya Adapun jenis transformator trafo berdasarkan pengaturan lilitannya, diantaranya 1. Trafo Otomatis Auto Transformer Trafo Otomatis atau Auto Transformer adalah trafo listrik yang hanya mempunyai satu kumparan dimana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabung dalam satu rangkaian yang terhubung secara fisik dan magnetis. Pengaturan lilitan ini sangat berbeda dengan trafo standar umumnya yang terdiri dari dua kumparan atau gulungan yang ditempatkan pada dua sisi berbeda yakni kumparan primer dan kumparan sekunder. Trafo otomatis ini seringkali digunakan sebagai trafo step up dan step down yang fungsinya untuk menaikan atau menurunkan tegangan pada kisaran 100V-110V-120V dan kisaran 220V-230V-240V serta pada kisaran 110V hingga 220V. Jenis Transformator berdasarkan Bahan Inti core yang Diguanakan 1. Trafo berinti Besi Iron Core Transformer Pada trafo jenis ini, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi mempunyai efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Hal ini dikarenakan bahan besi yang mengandung sifat magnetik dan juga konduktif, sehingga mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan dan untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Trafo yang berinti besi biasanya digunakan pada aplikasi frekuensi rendah. 2. Trafo berinti Udara Air Core Transformer Trafo yang berinti udara, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti yang berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung yang berongga. Bahan non-magnetik yang dimaksud yaitu dapat berupa bahan kertas atau karton. Artinya, hubungan fluks antara gulungan primer dan gulungan sekunder yaitu melalui udara. Tingkat kupling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan trafo yang berinti besi. Kerugian histeristis dan kerugian arus eddy yang biasanya terjadi pada trafo inti besi bisa dikurangi atau bahkan bisa dihilangkan pada trafo yang berinti udara. Trafo inti udara biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Jenis Transformator berdasarkan Penggunaannya 1. Trafo Daya Power Transformer Trafo daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan diguanakan untuk aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai hingga 33 Kilo Volt. Trafo daya seringkali digunakan di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi. Trafo daya biasanya mempunyai tingkat insulasi yang tinggi. 2. Trafo Proteksi Protection Transformer Trafo proteksi digunakan untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan utama antara trafo proteksi dan trafo pengukuran yaitu pada akurasinya. Dimana trafo proteksi harus lebih akurat jika dibandingkan dengan trafo pengukuran measurement transformer. 3. Trafo Distribusi Distribution Transformer Trafo distribusi digunakan untuk mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan atau lokasi industri. Pada dasarnya, trafo distribusi ini mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yang kurang dari 33 Kilo Volt untuk keperluan rumah tangga atau industri yang beradda dalam kisaran tegangan 220V hingga 440V. 4. Trafo Pengukuran Measurement Transformer Trafo pengukuran digunakan untuk mengukur kuantitas tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya diklasifikasikan menjadi trafo tegangan dan trafo arus listrik dan lain sebagainya. Jenis Transformator berdasarkan Tempat Penggunaannya Penggolongan trafo berdasarkan tempat penggunaanya ini biasanya terdiri dari trafo indoor dalam ruangan dan trafo outdoor luar ruangan. Trafo indoor adalah trafo yang harus diletakan di dalam ruangan yang ditutupi dengan atap seperti trafo-trafo yang digunakan pada industri. Sedangkan trafo outdoor adalah trafo yang dapat ditempatkan diluar ruangan seperti trafo distribusi yang ditempatkan di gardu induk dan lainnya. Demikianlah penjelasan mengenai jenis-jenis transformator trafo. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian sampai jumpa, terimakasih πŸ˜ƒ

jenis transformator tersebut dengan alasannya yang benar adalah